Hi Pecinta Cheese, Wajib dong Sobat Cobainnya Keju Paling Populer Ini di Eropa^^ Siapa yang tidak suka keju? Bisa dibilang produk olahan susu ini menjadi favorit banyak orang karena keju memiliki cita rasa yang khas dan dapat menggugah selera makan seseorang. Keju memang berasal dari Belanda, namun ternyata keju tidak hanya ditemukan di Belanda saja. Di Eropa, ada banyak sekali jenis keju yang cukup populer untuk dikonsumsi sebagai pelengkap kuliner. Misalnya saja 10 keju Eropa berikut ini yang cukup populer dan menjadi favorit.

Hi Pecinta Cheese, Wajib dong Sobat Cobainnya Keju Paling Populer Ini di Eropa^^

1. Keju Cheddar

Keju Eropa yang paling sering dikonsumsi pertama adalah Keju Cheddar. Jenis keju yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, karena keju ini juga banyak ditemukan di Indonesia.

Keju Cheddar dinamai sesuai dengan asal keju itu sendiri, yaitu Desa Cheddar di Somerset, Inggris. Keju ini dikategorikan sebagai keju keras dan biasanya digunakan sebagai bahan dasar atau bahan utama pembuatan makanan dan kue.

2. Parmesan Cheese

Keju Eropa selanjutnya yang wajib Anda coba adalah Keju Parmesan. Keju ini juga tak kalah populer di Eropa karena sering digunakan dalam masakan.

Banyak orang mengira bahwa Keju Parmesan berasal dari Belanda, namun sebenarnya keju ini berasal dari daerah Parma, Italia. Keju jenis ini biasanya terbuat dari susu sapi yang dibuat dalam jangka waktu mulai dari 3 bulan hingga 12 bulan. Keju parmesan memiliki tekstur yang padat dan sering dijual dalam bentuk bubuk sebagai topping berbagai olahan makanan. Aromanya unik karena rasanya yang manis dan rasanya yang tidak terlalu tajam.

3. Edam Cheese

Edam Cheese ini juga merupakan salah satu keju Eropa yang cukup sering dikonsumsi di Benua Biru. Keju jenis ini berasal dari daerah penghasil keju asli yaitu Belanda, tepatnya di Edam.

Keju ini memiliki tampilan yang mirip dengan Keju Cheddar dengan bentuk seperti apel merah. Warna merah pada keju ini terbuat dari parafin atau malam. Keju Edam biasanya dikonsumsi oleh mereka yang sedang menjalani diet, hal ini dikarenakan keju Edam memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan keju lainnya.

Rasa keju Edam cenderung lebih tawar dan tidak berbau, serta keju ini memiliki rasa yang lembut di lidah. Keju Edam biasanya digunakan sebagai campuran makanan olahan buah dan sebagai topping kue kering.

4. Keju Gouda

Keju Gouda juga merupakan salah satu keju terbaik asal Belanda yang menggunakan bahan dasar susu sapi.

memiliki rasa yang manis karena kandungan asam laktat yang telah hilang di dalamnya. Keju ini disimpan dengan menggunakan air garam yang dapat menghasilkan rasa yang khas. Tidak hanya itu, jangka waktu penyimpanan keju juga dapat mempengaruhi rasa manis dari keju tersebut.

Proses fermentasi susu untuk membuat keju biasanya memakan waktu satu bulan hingga satu tahun. Namun, jika Anda menginginkan tekstur yang lebih lembut, keju ini dapat disajikan dengan cara dilelehkan seperti keju mozzarella. Keju ini sering disajikan sebagai taburan pada salad dan casserole.

5. Keju Mozarella

Jenis keju asal Eropa ini juga cukup populer di Indonesia akhir-akhir ini, karena Anda bisa menemukannya di banyak gerai makanan di Indonesia.

Sama halnya dengan Keju Parmesan, Keju Mozarella juga berasal dari Italia. Bahan baku yang digunakan adalah campuran susu sapi dan susu kerbau yang diolah hingga menghasilkan keju bertekstur lembut. Umumnya, keju mozzarella digunakan sebagai topping di berbagai makanan khas Italia, seperti pizza dan lasagna. Keju ini juga biasa disajikan dengan makanan yang masih panas.

6. Stilton Cheese

Hi Pecinta Cheese, Keju stilton juga merupakan salah satu jenis keju Eropa yang paling populer. Keju stilton dibuat dengan bantuan bakteri atau kapang dan memiliki bentuk yang unik.

Warnanya kebiruan karena proses pasteurisasi dari kapang. Keju ini memiliki kulit yang tebal dan padat serta berkerut. Pada permukaannya, terdapat beberapa lubang kecil yang disebabkan oleh tusukan jarum untuk memungkinkan udara keluar. Pola kebiruan pada daging keju ini semakin menonjol semakin lama difermentasi. Keju Stilton muda cenderung rapuh dan berwarna pucat.

7. Keju Emmental

Jika diperhatikan, keju asal Eropa ini mungkin cukup ikonik karena sering muncul di film-film kartun. Keju dengan lubang yang cukup padat ini dikenal dengan nama Keju Emmental yang berasal dari Swiss.

Keju Emmental memiliki rasa gurih yang bisa disesuaikan dengan berbagai jenis makanan karena tidak terlalu asin. Proses pembuatan keju ini dilakukan dengan menambahkan bakteri untuk membantu proses fermentasi. Lubang-lubang yang ada pada badan keju terbuat dari gas karbondioksida yang bercampur dengan bakteri. Lubang-lubang tersebut juga dapat digunakan untuk menentukan tingkat kematangan keju Emmental, dimana semakin besar lubangnya, maka semakin matang keju tersebut. Keju ini biasanya digunakan sebagai bahan pelengkap pada lapisan makanan, seperti burger keju, fondue, sandwich, dan casserole.

8. Keju Camembert

Keju yang diproduksi di wilayah Normandia ini memiliki beberapa kemiripan dengan keju lainnya, mulai dari proses pembuatan hingga rasa yang dihasilkan.

Kulit luar Keju Camembert dilapisi oleh jamur berwarna putih yang terkadang memiliki bintik-bintik merah di permukaannya. Keju ini memiliki tekstur yang lembut dan mudah dibentuk karena mudah meleleh dalam suhu panas. Karena itulah, keju camembert biasanya digunakan sebagai olesan pada makanan.

9. Raclette Cheese

Raclette Cheese juga merupakan salah satu jenis keju asal Eropa yang baru-baru ini banyak ditemukan di Indonesia. Keju ini memiliki tampilan yang menggugah selera saat dilelehkan.

Keju raclette biasanya digunakan sebagai topping steak. Tekstur keju ini cenderung lebih keras dan harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum disajikan.

10. Keju Chevre

Jenis keju Eropa yang terakhir adalah Keju Chevre. Keju Chevre terbuat dari susu sapi, susu kerbau, dan susu kambing.

Keju Chevre memiliki rasa yang unik dan berbeda dengan keju lainnya. Hal ini disebabkan oleh proses fermentasi susu kambing yang membuat keju ini memiliki rasa sedikit asam. Di kawasan Eropa, Keju Chevre biasa digunakan sebagai pelengkap makanan, seperti sandwich.