Tersingkap, Transisi Kripto Coinbase Akan Dapat Keuntungan dari ETF Bitcoin. Transisi kripto yang berbasiskan di Amerika Serikat (AS), Coinbase (COIN) akan memperoleh keuntungan dari kesepakatan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) atas ETF Bitcoin Spot. Begitu dikatakan perusahaan investasi Wedbush pada sebuah laporan pada Kamis, 11 Januari 2024.

Wedbush menyaksikan ini dari segi performa Coinbase. Menurut Wedbush, Coinbase bisa menjaga rangking performanya yang lebih bagus dan meningkatkan sasaran harga sahamnya jadi USD 180 atau sama dengan Rp 2,tujuh juta (anggapan kurs Rp 15.556 per dolar AS) dari USD 110 atau sama dengan Rp 1,tujuh juta.

“Hasil COIN di masa datang pasti memperoleh keuntungan dari kesepakatan ETF bitcoin SEC, ingat peranan menguasai perusahaan dalam ETF ini, saranai/pembukaan kenaikan investasi institusional dalam asset kripto oleh ETF , dan permasalahan hukum/keuangan belakangan ini,” kata Wedbush, d ikutip dari Coindesk, Sabtu (13/1/2024).

Coinbase mempunyai peranan menguasai di semua terkecuali satu ETF yang disepakati, bertindak selaku penerbit atau kustodian, kata laporan itu, dan penghasilan akan asal dari ongkos kustodian dan service tambahan.

Faedah yang lain termasuk kesempatan untuk buka investor institusional, karena kurang dari 10% dana lindung nilai melakukan investasi dalam asset digital, dan jumlah akun institusional aktif Coinbase semakin bertambah.

Wedbush menambah kesepakatan ETF spot ialah kemenangan besar untuk Coinbase dan kekuatan kenaikan penghasilan dari ETF bitcoin spot mungkin lebih tidak ada dari yang diprediksi.

Dikabarkan sebelumnya, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) sudah menyepakati sejumlah dana yang diperjualbelikan di bursa spot (ETF) Bitcoin sesudah beberapa bulan pertaruhan.

Tersingkap, Transisi Kripto Coinbase Akan Dapat Keuntungan dari ETF Bitcoin

Tersingkap, Transisi Kripto Coinbase Akan Dapat Keuntungan dari ETF Bitcoin

Dikutip dari Coinmarketcap, Kamis, (11/1/2024). ETF Bitcoin Spot yang disodorkan oleh perusahaan management asset disepakati dengan bersama. Saat sebelum batasan waktu yang diharap yakni 10 Januari 2023.

Ada keseluruhan 13 pemohon ETF Bitcoin yakni BlackRock, Grayscale Investments, Ark Invest. Dan 21Shares, Bitwise, VanEck, WisdomTree, Invesco, Fidelity, Valkyrie, Global X, Hashdex, Franklin Templeton dan Management Asset Pando.

Tersingkap Semenjak 2013, banyak beberapa perusahaan yang tidak berhasil ajukan dana yang diperjualbelikan di bursa Bitcoin. SEC berkali-kali menyebutkan kekuatan kecurangan pasar di pasar spot sebagai argumen penampikan.

Tetapi, SEC menyepakati ETF berjangka Bitcoin pada Oktober 2021. Menolong menggerakkan Bitcoin ke tingkat paling tinggi selama hidup sebesar USD 69.000. Atau sama dengan Rp 1 miliar (anggapan kurs Rp 15.562 per dolar AS) pada November 2021.

Sepanjang sejumlah bulan akhir, terjadi banyak tatap muka di antara pemohon ETF dan regulator. Secara amandemen yang sudah dilakukan pada pengajuan S1 seperti pembikinan saham dengan uang kontan.

Terutama, pengajuan itu meliputi kesepakatan share pemantauan. Dengan beberapa yang menyebutkan bursa mata uang kripto Coinbase yang tercatat di AS sebagai partner. Untuk menangani kekuatiran atas kecurangan pasar spot.

Harga Bitcoin ikut bertambah bersamaan berjalannya kepercayaan diri dari kesepakatan ET Bitcoin. Pada perdagangan Kamis (11/1/2024) harga Bitcoin sukses sentuh USD 47.441 atau sama dengan Rp 738,tiga juta.