Bernostalgia, Eden Hazard Ungkap Kenangan Saat di Chelsea Eden Hazard sedikit bernostalgia dengan mengatakan membela Chelsea selama tujuh tahun adalah kenangan manis dalam karirnya. Ia juga mengatakan musim keduanya bersama klub di bawah asuhan Jose Mourinho adalah penampilan terbaiknya.

Pelatih Hazard mengumumkan pensiun dari sepak bola pada usia 32 tahun pada Oktober 2023.

Mantan kapten Belgia ini telah berjuang dengan cedera yang membuatnya tidak dapat memberikan dampak di Real Madrid setelah kepindahannya senilai 100 juta poundsterling dari Chelsea.

Namun, sebelum kepindahannya ke Los Blancos, Hazard tampil luar biasa selama tujuh tahun bersama raksasa Premier League, Chelsea.

Bernostalgia, Eden Hazard Ungkap Kenangan Saat di Chelsea

Nostalgia di Chelsea

Dalam sebuah kesempatan, Hazard mengenang kembali momen-momen penting dalam karirnya saat berseragam Chelsea. Dia tak ragu menyebut Mourinho sebagai pelatih yang membuatnya bersinar.

“Saya menghabiskan tujuh tahun di sana, itu adalah kenangan terbaik dalam karir sepakbola saya,” ujar Hazard.

“Manajernya adalah The Special One dan sangat sulit untuk menjelaskan perasaan setelah pertandingan dengan para penggemar yang sangat bahagia.”

Efek Mourinho

19 gol yang dicetak Hazard di bawah asuhan Mourinho membuatnya meraih penghargaan individu dan juga penghargaan tim.

Pemain asal Belgia ini memenangkan penghargaan Pemain Terbaik FWA, Pemain Terbaik PFA dan Pemain Terbaik Premier League untuk penampilannya di musim 2014/15.

Yang Terbaik dari Conte

Meskipun musim terbaik Hazard dalam karirnya terjadi di bawah asuhan Mourinho, legenda Chelsea ini sebelumnya menyatakan bahwa Antonio Conte adalah pelatih yang paling disukainya selama ia berada di London barat.

“Latihan sepanjang minggu. Saya akan pergi pada hari Sabtu, saya sudah seharusnya sedikit bersenang-senang karena saya tahu besok harinya saya akan kembali ke tempat latihan.

“Saya sudah pasti akan melakukan sesuatu terlebih dulu, ini merupakan satu-satunya 90 menit yang masih bisa saya nikmati. Anda ingat dia, berhenti, mengatur taktik, ‘tidak, kita harus melakukan itu’. Sabtu adalah hari terbaik bagi saya.”

Sumber: Evening Standart

Penulis Yoga Radyan