Sekte paling viral di Thailand, Makan Kotoran Ketuanya Sekte paling viral di Thailand, Makan Kotoran Ketuanya Ada salah satu sekte paling viral di Thailand, sekte ini terbongkar pada tahun 2022. Ketuanya adalah Thawee Nanra yang dimana meminta pengikutnya untuk memakan dari kotoran tubuhnya seperti tinja, dahak, bahkan ketombe.
Thawee Nanra berusia 75 tahun saat ditangkap oleh polisi. Saat ditangkap di Tambon Dong Klang, distrik Khon San, Chaiyaphum, Thawee dikelilingi oleh sekitar 30 orang pengikutnya yang berusia paruh baya. Yang mengherankan, para pengikutnya tidak segan-segan meminum air seni Thawee dan memakan kulitnya yang sudah mati di depan para petugas.

Pada saat itu, COVID-19 sedang melanda dunia. Namun, tidak ada satu orang pun di sana yang mengikuti protokol kesehatan. Sebaliknya, para pengikutnya percaya bahwa memakan kotoran Thawee akan menjauhkan mereka dari penyakit. Karena itu, Thawee ditangkap dengan alasan melanggar peraturan kesehatan masyarakat, ditambah lagi dengan penggundulan hutan.

Sekte paling viral di Thailand, Makan Kotoran Ketuanya

Melansir Independent, Thawee Nanra menyebut dirinya sebagai ‘bapak dari semua agama’. Ia juga dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

Yang sangat mencengangkan, yaitu pada saat penggerebekan polisi, pihak berwajib juga menemukan ada nya 11 mayat di lokasi tersebut. Meskipun penyebab kematiannya tidak diketahui, para pengikut Thawee mengaku bahwa mereka jatuh sakit setelah mengikuti pengobatan sang pemimpin. Otopsi kemudian dilakukan untuk menemukan jawabannya.

Gubernur provinsi tersebut, Kraisorn Kongchalard, mengkonfirmasi penangkapan tersebut dan mengatakan bahwa peti mati yang berisi mayat-mayat tersebut ditemukan di sekitar rumah.

“Cukup meresahkan melihat masih ada orang yang percaya dengan takhayul seperti itu, tapi ini bukan hanya masalah kepercayaan pribadi lagi. Kami memiliki banyak mayat, dan kami harus bekerja sama dengan semua lembaga untuk mengungkap fakta-fakta seputar orang-orang ini,” katanya.

Saat ditangkap, Thawee memberikan pembelaan dengan mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak memaksa siapa pun untuk tinggal di sana atau melakukan apa pun yang tidak mereka inginkan. Ketika Thawee Nanra dibawa pergi dari rumahnya dengan mobil polisi, para pengikutnya dilaporkan mengejar mobil polis samapi di jalan.