Apakah Anda memerlukan kondom saat melakukan seks oral? Kondom adalah bentuk perlindungan seks yang paling umum dan mudah tersedia. Alat kontrasepsi ini umumnya digunakan saat melakukan hubungan seks penetrasi. Namun, akhir-akhir ini, banyak orang yang mulai bertanya-tanya apakah kondom juga diperlukan saat melakukan seks oral?

Apakah Anda memerlukan kondom saat melakukan seks oral?

Hal ini dikarenakan banyak infeksi menular seksual (IMS) yang tidak hanya ditularkan melalui hubungan seks penetrasi. Kali ini, kami akan membahas apakah kondom benar-benar diperlukan saat melakukan seks oral.

1. Risiko seks oral

Banyak orang memilih seks oral untuk menghindari kehamilan. Namun, seks oral tetap dapat menularkan IMS dan beberapa infeksi lainnya.

Hal ini dikarenakan kontak oral dengan alat kelamin atau anus melibatkan kontak dengan cairan kelamin dan feses, yang menimbulkan risiko infeksi.

Risiko penularan IMS melalui seks oral tergantung pada beberapa hal, seperti jenis IMS, jenis hubungan seks, dan jumlah hubungan seks yang dilakukan. Berikut adalah beberapa risiko umum dari seks oral:

Terdapat risiko tertular IMS pada alat kelamin dan area genital setelah menerima seks oral dari pasangan yang memiliki infeksi mulut atau tenggorokan.

Tertular IMS di lebih dari satu area pada saat yang bersamaan. Sebagai contoh, Anda mungkin memiliki IMS di tenggorokan dan alat kelamin.

Beberapa IMS (sifilis, gonore) dan infeksi usus yang ditularkan melalui seks oral dapat menyebar ke dalam tubuh.

Seks oral dengan anus dapat menularkan hepatitis A dan B serta parasit usus, seperti Giardia, E.coli, dan Shigella.

2. Siapa yang lebih berisiko tertular IMS dari seks oral?

Anda lebih berisiko tertular IMS dari seks oral jika:

Tidak mengenakan pelindung, seperti kondom.

Mengalami luka pada mulut saat melakukan seks oral.

Lebih banyak memberi daripada menerima seks oral.

3. Apakah Anda memerlukan kondom saat melakukan seks oral?

Ya! Penting untuk menggunakan metode penghalang, seperti kondom dan dental dam, selama seks oral. Hal ini karena kondom melindungi kontak kulit ke kulit dan cairan tubuh.

Kondom yang menutupi penis adalah salah satu metode kontrasepsi yang paling umum. Ada tiga jenis bahan kondom. Mereka bisa terbuat dari lateks, plastik atau kulit domba.

Kondom dari kulit domba hanya dapat membantu mencegah kehamilan. Kondom lateks dan plastik melindungi dari IMS dengan cara menutupi penis dan mencegahnya bersentuhan langsung dengan vagina atau anus.

Hal yang sama juga berlaku ketika beralih dari seks anal ke seks vaginal.

4. Tips perlindungan yang digunakan selama melakukan seks oral

Ada dua metode perlindungan utama selama seks oral, yaitu kondom pria dan bendungan gigi.

Kondom pria: kantong tipis dan elastis yang digunakan untuk menutupi batang penis sebelum melakukan seks oral, vagina atau anal. Kondom lateks dan plastik adalah pilihan terbaik untuk membantu mencegah penyebaran IMS.

Dental dam: Dental dam adalah lembaran lateks atau plastik tipis yang diletakkan di atas lubang vagina atau anus sebagai persiapan untuk seks oral.

5. Seberapa efektifkah kondom dalam mencegah IMS?

Kondom pria dan dental dam cukup efektif dalam mencegah penyebaran IMS jika digunakan dengan benar. IMS ini termasuk gonore, klamidia, trikomoniasis, hepatitis B, dan HIV.

Kondom juga efektif dalam mencegah IMS yang menyebar melalui kulit dan selaput lendir, seperti herpes, sifilis, dan kutil kelamin.
Namun, dental dam dan kondom hanya efektif dalam mencegah penularan IMS jika menutupi kulit.

Sayangnya, efektivitas kondom dapat berkurang karena hal-hal berikut ini:

Panas dan gesekan, seperti menyimpan sebungkus kondom di dalam dompet Anda.
Menggunakan spermisida yang dikenal sebagai nonoxynol-9.
Pelumas yang bahan dasarnya minyak, seperti baby oil atau losion.
Menggunakan lebih dari satu kondom pada saat yang bersamaan.
Menggunakan kembali kondom yang telah digunakan.

Intinya adalah bahwa kondom harus digunakan selama seks oral. Ini karena IMS dapat menyebar melalui seks oral dan kondom dapat membantu mencegah penyebarannya.